Langsung ke konten utama

Satelit Palapa B2

Palapa-B adalah satelit komunikasi generasi kedua yang dirancang dan dibangun untuk Indonesia oleh Hughes Space and Communications Company. Rangkaian empat satelit tersebut diproduksi untuk perusahaan telekomunikasi milik negara Indonesia, Telkom.

Pemandangan satelit Palapa-B2 dari Space Shuttle Challenger setelah ditempatkan di STS-41B pada tahun 1984.

Semua Palapa-B adalah model Hughes HS-376, satelit paling populer di dunia. Palapa-B1 diluncurkan pada Juni 1983 di atas pesawat ulang-alik. Palapa-B2 juga diluncurkan di atas pesawat ulang-alik, pada Februari 1984, tetapi ditempatkan di orbit yang tidak tepat ketika motor tendangan perigee, yang disediakan oleh vendor luar, gagal. Pada November 1984, kru pesawat ulang-alik menemukan Palapa-B2 dan mengembalikannya ke Bumi untuk penjamin asuransi. Hughes memperbarui satelit, yang akhirnya dijual kembali ke Indonesia dan berganti nama Palapa-B2R. Peluncuran kembali Palapa-B2R sendiri bukannya tanpa hambatan, setelah kejadian meledaknya Challenger di udara, pemerintah AS meninjau ulang segala kebijakan mengenai program luar angkasa pesawat ulang-alik. Salah satu kebijakan dari pemerintah AS yaitu mengenai pelarangan pengiriman satelit komersial menggunakan pesawat ulang-alik membuat kelabakan Sattel Technologies. Karena sebelumnya mereka telah bekerja sama dengan NASA untuk mengirimkan kembali satelit ini dengan pesawat ulang alik mereka. Akhirnya satelit itu berhasil diluncurkan kembali pada April 1990 di atas roket Delta-6925-8. 

Palapa-B dua kali lebih besar dan memiliki kapasitas dua kali lipat dan sekitar empat kali kekuatan satelit Palapa-A buatan Hughes yang mereka gantikan. Setiap pesawat ruang angkasa Palapa-B, seperti semua model HS-376, memiliki dua panel surya silindris teleskopik dan antena yang dapat dilipat untuk kekompakan selama peluncuran. Setelah satelit berada di orbit sinkron 22.300 mil (36.000 km) di atas khatulistiwa, antena dipasang dan panel surya luar diperpanjang. Konfigurasi ini lebih dari dua kali lipat tinggi satelit dan output daya.

Satelit Palapa-B beroperasi di C-band, menerima dari 5,925 GHz hingga 6,415 GHz dan mentransmisikan dari 3,7 GHz hingga 4,2 GHz. Daya radiasi isotropik efektif melalui bandwidth 36 MHz adalah minimum 34 dBW untuk Indonesia dan sebagian besar daratan negara-negara ASEAN lainnya dan Papua Nugini.

Palapa-B memiliki diameter 7 kaki 1 inci. Tingginya 9 kaki 4 inci dalam posisi disimpan. Dengan antena selebar 6 kaki didirikan dan panel surya luar diperpanjang, pesawat ruang angkasa itu tingginya 22 kaki 10 inci. Beratnya 1.525 pon pada awal kehidupan di orbit. Empat pendorong yang menggunakan propelan hidrazin menyediakan stationkeeping dan kontrol sikap selama masa pakai satelit. Dua panel sel surya menghasilkan daya listrik 1.100 Watt pada awal kehidupan di orbit. Dua baterai nikel kadmium memberikan kekuatan penuh selama gerhana yaitu ketika pesawat ruang angkasa melewati bayangan Bumi.


sumber:

http://www.astronautix.com/h/hs376.html

https://skylovers.wordpress.com/2014/01/11/kisah-palapa-b2/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stasiun Bumi Jatiluhur

Stasiun Bumi Jatiluhur yang terletak di sebelah Barat kota Purwakarta dan letaknya berdekatan dengan Waduk Jatiluhur merupakan salah satu fasilitas milik negara yang dioperasikan oleh PT Indosat Tbk. Pemandangan dari udara stasiun bumi jatiluhur Sejarah Singkat INTELSAT (International Telecomunication Satellite Corporation) pada tanggal 20 Agustus 1964,  merupakan dimulainya dunia telekomunikasi satelit yang memiliki  kemampuan untuk melakukan  telekomunikasi   internasional.  ”Early Bird” merupakan satelit pertama INTELSAT yang diluncurkan pada tahun 1965. Maka pemerintah Indonesia telah melakukan penandatanganan perjanjian pembangunan Stasiun Bumi di Indonesia pada tanggal 9 Juni 1967, dimana Stasiun Bumi ini dapat dioperasikan dengan sistem International Telecomunication Satellite Corporation (INTELSAT) untuk penyelenggaraan telekomunikasi internasional secara  modern. Dalam  perjanjian   tersebut telah diatur bahwa stasiun  bumi yang dibangun International Telephone and Telegraph C

Peluncuran satelit pertama Indonesia (Palapa A1)

Satelit Palapa atau lengkapnya Satelit Palapa A1 merupakan satelit pertama yang dimiliki Indonesia. Satelit ini diluncurkan pada tanggal 9 Juli 1976. Peluncuran Satelit Palapa untuk mempermudah sistem komunikasi yang mendukung kepentingan dalam dan luar negeri.  Replika bentuk satelit Palapa A1. Foto: Dok. Boeing BSS. Kerjasama Pada Februari 1975, Indonesia mengadakan kerja sama dengan pihak terkait untuk rencana peluncuran sebuah satelit. Perkembangan sistem komunikasi di luar negeri menjadi pertimbangan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan sistem komunikasinya. Indonesia menandatangani kontrak perjanjian dengan Hughes Space and Communication (kini Boeing Satellite System) untuk program peluncuran satelit. Penandatanganan tersebut berkaitan dengan perencanaan 9 stasiun bumi, 1 stasiun kontrol utama, dan pengadaan 2 satelit (Palapa A1 dan A2). Selain mengadakan kerja sama dengan pihak luar, pemerintah juga mengumpulkan pakar teknologi untuk bekerja sama mengoperasikan teknologi komu

Fakta menarik luar angkasa

Luar angkasa dipenuhi beragam keunikan ataupun hal-hal yang belum dapat dijelaskan. Apa saja? Berikut beberapa fakta yang menarik dari luar angkasa. 1. Jumlah bintang tak terhitung: Sejauh ini, manusia belum dapat mengetahui seberapa banyak tepatnya jumlah bintang di antariksa. Perkiraan terbaik adalah mengestimasi angka bintang di galaksi Bima Sakti, kemudian mengalikan dengan jumlah galaksi di alam semesta. Studi dari Australian University memperkirakan angkanya 70 sextilion atau 70 ribu juta juta juta buah. 2. Jejak astronaut abadi di Bulan: Karena Bulan tidak punya atmosfer, tidak ada pula angin atau air yang akan meruak jejak astronaut yang mendarat di sana. Artinya, jejak kaki manusia, rover ataupun benda lain di permukaannya akan terjaga dalam waktu sangat lama walaupun tidak selamanya. Bulan secara konstan dibombardir meteorit sehingga erosi selalu terjadi walau sangat lambat. 3. 99% massa Tata Surya adalah Matahari: Matahari begitu padat sehingga mencakup 99% massa seluruh Tat